Dengan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, permintaan daging
di Indonesia sangat banyak. Namun permintaan yang banyak tersebut tidak
diimbangi dengan produksi yang memadai. Sehingga negeri kita ini masih
mengandalkan impor daging. Memang peternakan di Indonesia ini semakin
bertambah banyak, namun masih dalam skala kecil. Jika ditotal, produksi
daging dalam negeri hanya mencapai sekitar 400.000 ton/tahun. Sehingga
masih terbuka peluang bagi siapapun yang ingin berbisnis daging,
khususnya daging kambing.
Mengenal Jenis Kambing Potong
Banyak sekali jenis kambing yang tersebar di seluruh dunia ini. Di Indonesia sendiri mencapai puluhan jenis kambing yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Namun yang paling umum dikembangkan yaitu ternak kambing kacang dan ternak kambing peranakan etawa.Kambing Kacang
Kambing kacang merupakan ras unggulan yang pertama kali dikembangkan di
Indonesia. Ciri dari kambing kacang yaitu badan yang relatif pendek dan
kecil. Memiliki telinga yang tegak namun pendek, bertanduk yang jantan
maupun betina, lehernya pendek dan bagian punggung meninggi. Warna bulu
kambing kacang bervariasi, warna tunggal hitam, merah, coklat atau ada
pula yang belang hitam dan putih.
Kambing Peranakan Etawa
Pada dasarnya kambing peranakan etawa yaitu penghasil susu. Namun dapat
pula digunakan sebagai penghasil daging, terlebih kambing yang sudah
melewati masa subur. Ciri-ciri kambing peranakan etawa yaitu telinga
menggantung dan agak kaku, panjangnya 15-30 cm. Warna bulu bervariasi
antara coklat dan hitam, bulunya tebal dan agak panjang di pundak dan di
bawah leher untuk yang jantan. Untuk kambing betina bulu bagian bawah
ekornya yang agak panjang.
Pemilihan Bibit
Sama seperti berternak yang lainnya, pemilihan bibit sangat penting. karena akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan. Untuk penggemukan sebaiknya memilih bibit kambing sebagai berikut:Pilihlah kambing yang berumur 8-12 bulan
Badan berukuran normal, bulu bersih dan mengkilap, garis pinggang dan punggung lurus.
Sehat, tidak ada cacat, dan tidak buta
Mata tajam, hidung dan anus bersih
Pelaksanaan Pemeliharaan Kambing
Kandang Kambing
Kandang kambing pada umumnya dibuat berbentuk panggung alias mempunyai kolong. Kolong kandang kambing berfungsi sebagai tampungan kotoran kambing. Dan juga ini menghindarkan kontak langsung kambing dengan tanah yang becek yang bisa saja menyebabkan penyakit. Lantai kandang ditinggikan skitar 0,5-2 meter. Tempat menyimpan pakan bisa ditempel di dinding dan letaknya agak tinggi atau minimal sebahu kambing. Karena kambing biasa memakan daun-daun perdu.Ukuran Kandang
Membuat kandang kambing, ukurannya harus disesuaikan dengan jumlah dan umur kambing. Secara lengkap ukuran kandang kambing sebagai berikut:- Anak kambing: 1 x 1,2 m per 2 ekor (anak kambing yang sudah disapih.
- Jantan dewasa: 1,2 x 1,2 m per ekor.
- Betina dewasa: 1 x 1,2 m per ekor.
- Induk dan anak kambing 1,5 x 1,5 m (cukup untuk induk + 2 anak kambing)
Pakan
Pakan utama kambing yaitu tumbuhan hijau seperti rumput, daun-daunan hijau, dan legum (daun lemtoro, turi dan lain-lain). Untuk legume dan daun-daunan hijau sebaiknya dijemur terlebih dahulu di bawah terik matahari sekitar 2-3 jam. Ini dimaksudkan agar racun yang ada di daun dapat hilang.Untuk pakan tambahannya, berikanlah pakan padat atau yang biasa disebut konsentrat. Yang umum digunakan yaitu ampas tahu, bekatul dan ketela pohon (dicacah terlebih dahulu). Setiap ekornya kira-kira membutuhkan 3 kg konsentrat per hari dengan komposisi 40% ampas tahu, 40% bekatul dan 20% ketela pohon.
Pemberian konsentrat sebaiknya tidak bersamaan dengan pakan tumbuhan hijau. Karena adanya perbedaan kandungan nutrisi dan daya cerna. Pemberian pakan sehari dua kali, yaitu pagi sekitar pukul 08.00 dan sore pukul 15.00. Berikanlah pakan utama yaitu tumbuhan hijau. Kemudian ketika kambing sudah banyak mengkonsumsi tumbuhan hijau dan terlihat belum kenyang, maka berikanlah konsentrat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar