Sponsor

Sabtu, 07 November 2015

Ternak Bebek Bagi Pemula

Panduan umum ternak bebek

Ternak bebek saat ini semakin populer. Permintaan terhadap daging bebek terus bertambah. Dahulu peternak bebek lebih memfokuskan pada produksi telur, sedangkan daging hanya sebagai produk samping. Daging bebek dipanen setelah masa produktifitas bertelurnya habis. Sekarang banyak ternak bebek yang berorientasi pada daging.
Masyarakat umum biasanya menganggap sama antara itik dan bebek. Padahal sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara itik dengan bebek. Itik memiliki ciri tubuh lebih ramping, berjalan tegak, tubuhnya menyerupai botol dan gerakannya lincah. Sedangkan bebek tubuhnya lebih lebar, berjalan horizontal dan gerakannya lamban. Namun dalam ulasan kali ini, kita tidak membedakan antara itik dan bebek, mengingat secara umum proses budidayanya relatif sama.
Dewasa ini sudah tersedia bebek khusus pedaging dan bebek petelur. Namun pada kenyataannya peternak di Indonesia membudidayakan bebek untuk diambil keduanya, baik telur maupun dagingnya. Tidak seperti ternak ayam yang sudah sangat spesifik dan tidak bisa disamakan antara budidaya ayam petelur dengan ayam pedaging.

Mengenal jenis-jenis bebek

  • Bebek Jawa
    bebek jawa adalah bebek lokal asi Indonesia. bebek ini banyak dibudidayakan di Pulau Jawa. Sebagai bebek lokal, bebek jawa cukup produktif dalam menghasilkan telur. Dalam setahun bebek ini mampu bertelur 250-300 butir. bebek mulai bisa bertelur pada umur 5-6 bulan, dan tetap produktif hingga umur 2 tahun.
  • Bebek Kalimantan
    bebek Kalimantan atau dikenal juga dengan nama alabio merupakan salah satu jenis bebek yang banyak dibudidayakan. Sebenarnya ada jenis bebek kalimantan lain yakni bebek nunukan. Namun tidak begitu populer dibanding bebek alabio. bebek Alabio ukuran tubuhnya lebih besar dibanding bebek jawa. bebek betina berwarna kuning keabu-abuan. Ujung bulu di bagian sayap, dada, leher dan kepala berwarna hitam. bebek Alibio jantan sekujur tubuhnya berwarna abu-abu kehitaman. Telur bebek alibio lebih besar dibanding bebek Jawa. Kemampuan bertelur bebek ini berkisar 150-225 butir per tahun.
  • Bebek Bali
    Sesuai namanya bebek ini berasal dari Bali. Konon awalnya berupa bebek liar yang didomestikasi petani setempat untuk dijinakan. bebek bali memiliki warna tubuh yang beragam. Kemampuan bertelurnya lebih sedikit dibanding bebek jawa dan bebek alabio, sekitar 140-145 butir per tahun. bebek bali baru bisa bertelur dengan normal setelah berumur 23-24 minggu.
  • Indian Runner
    bebek indian runner berasal dari Belanda dan Belgia. bebek jenis ini cocok dibudidayakan di ikilm Indonesia. Bahkan banyak yang menganggap sebagai bebek asli Indonesia. Bentuk tubuh bebek indian runner mirip dengan bebek jawa, ramping dan berjalan tegak seperti botol. Warna tubuhnya kecoklatan. Produksi telurnya 150-250/musim.
  • Bebek pedaging
    Disamping jenis-jenis bebek di atas, terdapat bebek berbagai jenis bebek pedaging. Atau biasa juga disebut bebek, yakni bebek peking, bebek aylesbury dan bebek muscovi.

Persiapan kandang bebek

Ternak bebek bisa dilakukan dengan metode penggembalaan atau metode kandang. Di tengah semakin sulitnya lahan penggembalaan, kini para peternak banyak yang beralih ke sistem kandang. Telah banyak peternak yang membuktikan dengan sistem kandang, budidaya bebek tetap produktif bertelur. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha ternak bebek.

a. Metode budidaya

Seperti sudah disinggung sebelumnya, terdapat dua metode ternak bebek yakni metode penggembalaan dan metode kandang. Kedua metode tersebut memilik plus minusnya sendiri-sendiri. Metode penggembalaan banyak dipakai oleh para peternak tradisional, contohnya para peternak di daerah pantai utara Jawa.
Dengan sistem penggembalaan pengeluaran untuk pakan bisa lebih hemat. Bebek mencari sendiri pakan yang ada di alam, seperti tumbuh-tumbuhan, cacing dan lain sebagainya. Biasanya kualitas telur yang dihasilkan dengan sistem penggembalaan lebih baik, warna kuning telurnya sempurna. Bila diolah menjadi telur asin sangat baik.
Hanya saja metode ini belum tentu bisa diaplikasikan di semua tempat. Mengingat semakin terbatasnya lahan dan tenaga kerja penggembala yang sulit didapat, metode ini semakin tidak populer. Di sisi lain, metode budidaya dengan kandang sudah semakin maju. Beberapa praktek ternak bebek dalam kandang menunjukkan produktivitas yang tidak kalah baik. Kualitas telur yang dihasilkan bisa dikontrol dengan pemberian pakan yang tepat. Terdapat beberapa tipe kandang untuk ternak bebek, berikut penjelasannya:
  • Kandang tipe pekarangan. Tipe kandang ini berupa pekarangan yang sekelilingnya di pagari. Bebek beraktivitas seperti makan, minum, berenang dalam lingkungan tersebut. Kandang ini bersifat terbuka, namun disediakan kandang untuk berteduh. Bila malam tiba atau hujan, bebek bisa masuk untuk berteduh ke dalam kandang.
  • Kandang terkurung atau tipe postal. Berupa sebuah bangunan besar yang mimiliki atap dan dinding. Dinding biasanya terbuat dari kisi-kisi bambu. Bebek dibiarkan berkeliaran dalam lingkungan kandang. Dalam kandang ditempatkan berbagai fasilitas seperti tempat pakan, minum atau kalau memungkinkan kolam berenang. Dasar kandang bisa berupa tanah atau semen yang ditaburi sekam padi.
  • Kandang tipe baterai. Dalam kandang ini 1-2 bebek ditempatkan dalam kotak yang terpisah. Biasanya dibuat dari kisi-kisi bambu, seperti pada budidaya ayam petelur intensif. Kandang tipe baterei bisa ditempatkan di dalam atau luar ruangan. Dengan tipe kandang baterai, tidak disediakan kolam untuk berenang.

b. Memilih tipe kandang

Tipe kandang seperti apa yang cocok untuk saya? mungkin itu pertanyaan yang ada di benak pembaca. Pemilihan tipe kandang sangat terkait dengan ketersediaan sumber daya seperti, lokasi, luas lahan, tenaga kerja dan modal. Berikut hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tipe kandang.
  • Bila lahan yang tersedia cukup luas bisa dipertimbangkan kandang tipe pekarangan. Kandang ini memerlukan lahan yang luas, tetapi investasi untuk pembuatan kandang bisa ditekan karena aktivitas bebek akan dihabiskan di pekarangan. Kandang pekarangan cocok diterapkan pada terak bebek semi intensif.
  • Bila lahan yang tersedia terbatas, bisa dipertimbangkan tipe kandang terkurung atau tipe baterai. Kandang tipe ini relatif tidak memerlukan lahan luas, namun biaya pembuatan kandangnya cukup besar. Kandang tipe ini cocok untuk budidaya intensif.
  • Pertimbangkan pula tujuan ternak bebek. Bila fokus pada produksi telur dan daging, sistem tekurung dan baterai bisa digunakan. Tetapi bila bertujuan untuk pembibitan/reproduksi, sebaiknya pertimbangkan tipe pekarangan atau kandang terkurung, dimana di dalamnya disediakan fasilitas kolam untuk berenang.

Memilih bibit bebek

Untuk hasil ternak bebek yang maksimal, sebaiknya muai dengan memilih bibit yang baik. Ada tiga cara untuk mendapatkan bibit bebek, yakni:
  • Membeli telur tetas dari induk bebek yang terbukti kualitasnya. Telur ditetaskan sendiri dengan inkubator.
  • Memproduksi sendiri telur dengan mengawinkan indukan jantan dan betina. Hal ini bisa dilakukan bila kita memiliki bibit yang berkualitas, dan juga memiliki fasilitas pembibitan sendiri.
  • Membeli Day Old Duck (DOD) dari toko peternakan atau peternak lain.

Pakan ternak bebek

Ternal bebek baik untuk tujuan peterlur atau pedaging perlu pakan yang berkualitas. Pada bebek petelur, kualitas telur yang dihasilkan tergantung dengan jenis pakan yang diberikan. Berikut ini jenis-jenis pakan bebek.

a. Jenis pakan

Terdapat dua jenis pakan ternak bebek, yakni pakan alami dan pakan konsentrat (pabrikan). Pakan alami bisa berupa keong dan kepaa udang. Sedangkan pakan konsentrat dapat di beli dipabrik, atau untuk menghemat bisa diramu sendiri.
Bila kita membeli pakan dari pabrik, setidaknya terdapat tiga jenis pakan untuk masing-masing fase pertumbuhan. Fase awal diperuntukan bagi bebek berumur 0-8 minggu, fase grower untuk umur 8-18 minggu dan fase layer umur 18-27 minggu. Pakan fase awal setidaknya memiliki kandungan protein 20-22%, fase grower 17-19% dan fase layer 15-17%.
Pakan konsentrat bisa diramu dari berabagi bahan. Syaratnya ramuan tersebut memenuhi kandungan protein minimal dan cocok untuk pakan unggas. Berikut salah satu contoh pakan konsentrat yang diramu sendiri.
Bahan baku Awal (%) Grower (%) Layer (%)
Jagung giling 25 20 15
Dedak halus 40 50 60
Ubi kayu 5 5 5
Tepung ikan 20 15 10
Bungkil kelapa 5 5 5
Bungkil kedelai 5 5 5
Sumber: Cahyo Saparinto (2013), Grow your own animal farm.

b. Cara pemberian pakan

Cara memberikan pakan pada bebek yang baru netas hingga berumur 21 hari sebaiknya disajikan dalam baki pakan (tray feeder). Sedangkan untuk bebek di atas 21 hari bisa disebar dilantai dan diberikan secara terus menerus. Demikian juga dengan pembrian air minum, untuk anak bebek 0-7 hari sebaiknya tambahkan vitamin pad air minum. Selanjutnya air minum disediakan dalam wadah khsus di dalam kandang secara terus menerus. Berikut ini tabel jumlah pakan ternak bebek:
Umur (minggu) Jumlah (gram) Umur (minggu) Jumlah (gram)
1 15 12 76
2 30 13 76
3 40 14 70
4 60 15 70
5 65 16 80
6 70 17 80
7 70 18 85
8 72 19 90
9 74 20 90
10 74 21 90
11 75 22 100
Sumber: Cahyo Saparinto (2013), Grow your own animal farm.

Referensi

  1. Cahyo Saparinto. 2013. Grow your own animal farm. Lily Publisher, Yogyakarta.
  2. M Rasyaf. 1993. Beternak bebek komersial. Kanisius, Yogyakarta.
  3. Bambang Suharno dan Khairul Amri. 1998. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

 






 

Jumat, 06 November 2015

Ternak Lele Untuk Pemula

Halo sobat, setelah sekian lama tidak bersua, tim usahaternak mencoba untuk kembali menyapa sobat ternak semua melalui informasi singkat yang semoga berguna bagi semua penghobi ternak. Artikel kali ini mengenai panduan usaha budidaya lele praktis agar sobat sekalian tidak bingung ketika akan memulai bisnis lele. Sebelumnya memang banyak sekali pertanyaan yang masuk pada kami mengenai bisnis lele ini, mengingat trending bisnis ikan lele tidak pernah pasang surut, dan peminatnya bisnis ini semakin tahun ke tahun semakin meningkat yang tidak lain dipengaruhi meningkatnya konsumen ikan lele, baik untuk konsumsi, usaha pemancingan lele, maupun dijual di pasaran. Selain beberapa faktor tersebut, bisnis lele memang dikenal mudah untuk dilakukan dan dengan biaya yang cukup murah sehingga bisa dibilang cukup cerah prospeknya. Namun, pada prakteknya tidak banyak yang tahu dan cukup jeli untuk melihat peluang usaha budidaya dalam bisnis ternak ikan lele.
Di sisi lain banyak juga pihak yang beranggapan bahwa bisnis budidaya lele termasuk kategori sulit dikarenakan sulit mengadaptasikan bibit lele dengan lingkungan dan cuaca sehingga bibit yang ditebar banyak yang mati. Sudah saatnya kita melupakan ketakutan akan hal tersebut, karena untuk melakukan sebuah bisnis ternak kita harus berani ambil resiko dan terus berinovasi bagaimana bibit lele yang ditebar bisa tetap bertahan dan jumlahnya juga tetap. Sebelum memulai pertama persiapkan niat dan selalu berpikir positif bahwa usaha ternak lele ini selain sebagai bisnis juga sebagai hobi sehingga kita bisa selalu melakukan segala halnya dengan senang tanpa perlu susah. Baiklah tanpa berlama-lama, akan kami berikan panduan lengkap usaha ternak lele step-by-step dari mana memulai hingga pemanennya, agar sobat ternak dapat mengikuti secara berurutan tanpa perlu kebingungan dalam praktek bisnis lelenya.

Persiapan Kolam Budidaya Lele

Tahapan paling awal sebelum memulai bisnis usaha budidaya lele, sejenak sobat harus memikirkan masalah tempat untuk budidaya dan ternak lele. Paling tidak yang harus sobat sediakan adalah lahan/tanah kosong yang nantinya akan dibangun kolam lele. Sebetulnya di dalam ternak budidaya ikan lele ada berbagai macam jenis kolam yang bisa diaplikasikan antara lain cara ternak lele dengan kolam tanah, ternak lele kolam semen, ternak lele kolam terpal, keramba, dan sebagainya. Setiap tipe kolam pasti memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, namun dengan melihat kondisi lingkungan, dana, dan lahan kita bisa menentukan alternatif kolam yang paling cocok untuk bisnis ikan lele.
Jika memiliki lahan yang cukup luas alangkah baiknya jika menggunakan tipe budidaya dengan kolam tanah, karena selain lebih banyak diterapkan oleh para pembudidaya ikan lele pada umumnya, kolam tanah juga lebih baik dalam membentuk ekosistem kolam yang mature dan penuh nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya. Karena idealnya media kolam untuk ternak ikan lele paling tidak harus memiliki konstruksi yang sesuai, mempunyai sumber daya dan kualitas air yang baik, dan mempunyai siklus ekosistem yang baik. Untuk ukuran kolam tanah dan kapasitas ideal agar usaha budidaya lele bisa maksimal antara lain:

- Kolam dianjurkan memiliki kedalaman sekitar 1-1.5 meter agar cahaya matahari dapat menembus sampai ke dasar kolam untuk perkembangan bakteri di dasar kolam.
- Untuk ukuran kolam bisa dibuat 2x4 meter, 3x4 meter, atau 3x5 meter tergantung ketersediaan lahan dengan mempertimbangkan jumlah bibitan lele yang akan ditebar.
- Idealnya tingkat kepadatan bibit untuk kemudahan perawatan bibit lele per meter persegi (m2) nya adalah 200-400 ekor, jadi pertimbangkan lebih dahulu jumlah total bibit yang akan disebar. 

Dengan mengikuti aturan di atas, mesalah kematian ikan lele kemungkinan besar bisa diminimalisisr bahkan bisa di nol kan. Dalam pembuatan kolam ikan lele (khususnya kolam tanah) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan agar konstruksi dan kualitas kolam baik, langkah-langkah yang harus disiapkan adalah:

- Pengeringan dan Pengolahan Tanah Kolam
Tahapan pertama sebelum menggunakan kolam untuk ternak lele pemula, setelah kolam tanah dibuat yang harus dilakukan adalah melakukan pengeringan dengan sinar matahari langsung sampai benar-benar kering. Tujuan dari pengeringan ini adalah untuk mematikan mikroorganisme patogen negatif yang menjadi sumber penyakit. Biasanya memakan waktu satu minggu atau kurang dari itu dengan pencahayaan matahari yang terik, untuk mengetahui kering atau tidak bisa dilihat dari tekstur tanah yang mulai terlihat retak-retak. Setelah itu baru dilakukan pembajakan atau pencangkulan permukaan tanah dalam kolam agar tanah menjadi gembur, seperti halnya ketika membajak tanah di sawah sebelum dilakukan penanaman. Namun sebaliknya, pada dinding kolam perlu ditekan-tekan agar menjadi keras dan padat lalu keringkan, ini tujuannya agar dinding kolam tidak ambrol/longsor saat pengisian air.

  - Pemupukan dan Pengapuran Kolam


Setelah melalui tahap pengeringan kolam dan tanah sudah benar-benar kering, saatnya pemberian kapur. Jenis kapur yang umum dgunakan adalah tohor atau kapur dolomit. Pengapuran dilakukan melalui penebaran secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam lalu cangkul-cangkul lagi agar tercampur dan meresap ke dalam tanah. Untuk dosis pemberian kapur sangat tergantung pada luas kolam lele, pada umumnya menggunakan takaran 250-500 gram per meter perseginya. Pengapuran ini berfungsi untuk menyeimbangkan kadar keasaman kolam dan untuk membasmi mikroorganisme merugikan yang nantinya bisa menimbulkan hama dan penyakit pada ikan lele peliharaan. Jadi jika tanah terlalu asam bisa dilakukan dosis yang lebih banyak pada kapur yang ditebar.

Setelah pengapuran, selanjutnya adalah tahap pemupukan bagian dasar kolam yang bertujuan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme/bakteri, plankton, dan cacing. Cacing selain sebagai penyubur juga sebagai pakan alternatif alami bagi lele, begitu juga bakteri yang berguna untuk menguraikan endapan sisa pakan dan sisa kotoran lele agar tidak menjadi racun/amoniak. Sementara fitoplankton juga berperan sebagai makanan alami lele. Untuk pemupukan bisa menggunakan pupuk organik bisa berupa pupuk kandang maupun kompos yang dicampur dengan pupuk anorganik seperti urea dan TSP. Untuk dosis pemupukan, per meter perseginya memerlukan 250-500 gram pupuk organik dan 30gram gram pupuk anorganik (15 gram urea, 15 gram TSP).   


- Pengaturan Sumber Daya Air Kolam
Setelah semua tahap pengeringan hingga pemupukan selesai, saatnya melakukan pengisian air ke dalam kolam. Pada kolam usaha ternak lele ketinggian permukaan air dari dasar kolam idealnya di kisaran 100-150cm. Proses pengisiannya pun tidak bisa langsung dipenuhi di ketinggian 150cm, tetapi diisi sepertiganya dulu sekitar 50cm, atau lebih sedikit lagi 30cm, yang penting perkirakan dasar kolam masih terkena paparan sinar matahari langsung. Umumnya penentuan ketinggian juga melihat pada tingkat kekeruhan air kolam, jika air bening tentunya di ketinggian 50cm pun tidak masalah. Tujuan pengisian air sepertiga ini ditujukan agar biota di dasar kolam dapat berkembang biak dan berfotosintesis, utamanya adalah fitoplankton yang memanfaatkan pupuk pada dasar kolam untuk tumbuh dan berkembang biak. Fitoplankton merupakan pakan alami bagi bibit ikan lele terutama untuk ukuran burayak lele karena ukuran burayak masih belum bisa memakan makanan instan yang halus sekalipun. Biarkan kolam selama satu minggu atau sampai airnya berwarna hijau (green water) dimana hal tersebut menunjukkan bahwa fitoplankton sudah berkembang biak dengan baik, dan menjadi persediaan pakan alami bibit lele sampai dapat memakan pelet ukuran mikro. Setelah air kolam sudah berwarna hijau (semakin pekat semakin baik), bibit lele siap ditebarkan ke setiap sudut kolam sambil menambahkan air secara perlahan samapai ketinggian sekitar 100cm.

Pemilihan dan Penebaran Benih Lele

Sebelum memilih dan melakukan penebaran benih alangkah baiknya kita mengetahui karakter ikan lele, mungkin beberapa sahabat ternak belum banyak yang mengetahui karakter dari ikan lele peliharannya. 

1. Ikan Lele dapat/lebih cocok hidup dengan suhu lingkungan antara 20 derajat C - 28 derajat C.
2. Air kolam ikan lele sebaiknya bukan air dari hasil limbah industri pabrik (yang bersifat kimia/anorganik).
3. Ikan lele menyukai perairan yang tenang meskipun keruh dan sedikit kandungan oksigennya. Namun bila air mulai bau dan jenuh lalu terlihat lele mengambang sebaiknya air segera diganti paling tidak 50%.
4. Permukaan kolam sebaiknya tidak tertutup, tetapi bisa juga dilakukan penutupan yang tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu kolam dengan syarat sirkulasi udara dan cahaya matahari masih bisa masuk. 
Pada tahap pemilihan bibit usahakan memilih bibit yang berkualitas, karena nantinya ini cukup berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele kita. Logikanya para peternak lele jaman sekarang sudah pintar memilih jenis lele yang berkualitas, mereka juga paham selera konsumen mereka yang hanya mengambil ikan lele yang hanya kualitas bagus. Dan lagi lele kualitas bagus dikenal memiliki daya tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari lele non kualitas. Jangan lupa untuk membeli bibit lele berkualitas dari penjual langganan sobat yang sudah terkenal kualitasnya dan sudah menjadi langganan pastinya. Mengenai bibitan ikan lele yang direkomendasikan, sobat bisa memilih jenis ikan lele sangkuriang yang merupakan perkembangan dari lele jumbo. Budidaya ikan lele jenis sangkuriang lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran tubuh yang lebih berisi dari lele jumbo sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.
Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar benar-benar sehat, gerakannya lincah gesit normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya, dan tidak ada penyakit atau jamur. Untuk kelas bisnis dan budidaya hindari membeli benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya sulit diidentifikasi, daya tahan bibit lele yang terlalu kecil masih angin-anginan. Standardnya ambil bibitan lele dengan ukuran 5-7cm, dalam waktu 3 bulan dengan perawatan yang normal akan didapatkan ikan lele ukuran konsumsi. 
Penebaran dilakukan secara bertahap, ketika wadah pembungkus datang usahakan langsung rendam di kolam minimal 1 jam agar bibit lele menyesuaikan suhu air di kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget. Jika sudah siap, bibitan lele siap ditebar dengan takaran 200-400 ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1-1,5 meter.

Pemilihan Pakan Budidaya Lele

Dalam menentukan pakan budidaya lele kita harus jeli memilih jenis pakan dari berbagai merk di pasaran yang memiliki kualitas. Pakan yang baik memiliki rasio jumlah pakan lebih kecil berbanding dengan rasio pertumbuhan daging. Semakin kecil rasio jumlah pakan (di bawah 1 cm) maka dapat dipastikan kualitas pakan semakin baik. Selain pakan utama, dalam usaha lele juga diperlukan pakan tambahan. Biasanya pakan tambahan berfungsi sebagai alternatif jika harga pakan utama dirasa terlalu mahal, sehingga porsi pakan utama dikurangi dan digantikan dengan tambahan pakan alternatif yang lebih murah.
Pemberian pakan utama lebih baik diberikan pada sore atau malam hari ketika ikan lele sedang aktif. Porsi, frekuensi, dan aturan pemberian pakan lele adalah 4-5 kali sehari, perkirakan bahwa setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari berat bobot tubuhnya. Berikan secukupnya, bila lele mulai malas memakan pakan utama hentikan pemberian pakan. Pakan utama umumnya berupa pelet ikan yang mengandung protein hewani (30%), lemak (15%), karbohidrat (20%), dan vitamin. Kita juga harus pintar memilih di pasaran, pakan mana yang memenuhi seluruh standard kebutuhan nutrisi ikan lele. Sementara itu untuk pakan bibitan lele yang cukup kecil bisa diberikan pakan alami berupa fitoplankton (green water), kutu air, cacing kecil, dan jentik-jentik.
Di samping memberikan pakan utama, pemberian pakan pendamping juga diperlukan untuk menghemat biaya pengeluaran pakan. Umumnya pakan tambahan dapat berupa keong mas atau bangkai ayam. Sebelum diberikan pada ikan lele, terlebih dahulu cincang-cincang dagingnya sampai halus lalu berikan pada ikan lele. Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, paka tambahan tersebut tidak kalah nutrisinya dari pakan utama. Sehingga jika memberikan pakan tambahan pada ikan lele, maka porsi pakan utama harus dikurangi. Dalam pemberian pakan lele jangan sampai telat dan kurang, karena bisa memicu kanibalisme ikan lele besar yang bisa mengancam ikan lele yang lebih kecil.

Sekian panduan lengkap budidaya dan bisnis ikan lele dari tim usahaternak, semoga bermanfaat dalam membantu mensukseskan bisnis ternak dan budidaya ikan lele anda. Bila ada yang masih kurang jelas bisa langsung ditanyakan. Jangan lupa juga berdoa agar bisnis anda semakin sukses dan berkembang. Salam ternak!

Ternak Kambing Jawa

Dengan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, permintaan daging di Indonesia sangat banyak. Namun permintaan yang banyak tersebut tidak diimbangi dengan produksi yang memadai. Sehingga negeri kita ini masih mengandalkan impor daging. Memang peternakan di Indonesia ini semakin bertambah banyak, namun masih dalam skala kecil. Jika ditotal, produksi daging dalam negeri hanya mencapai sekitar 400.000 ton/tahun. Sehingga masih terbuka peluang bagi siapapun yang ingin berbisnis daging, khususnya daging kambing.

Mengenal Jenis Kambing Potong

Banyak sekali jenis kambing yang tersebar di seluruh dunia ini. Di Indonesia sendiri mencapai puluhan jenis kambing yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Namun yang paling umum dikembangkan yaitu ternak kambing kacang dan ternak kambing peranakan etawa.

Kambing Kacang

Kambing kacang merupakan ras unggulan yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Ciri dari kambing kacang yaitu badan yang relatif pendek dan kecil. Memiliki telinga yang tegak namun pendek, bertanduk yang jantan maupun betina, lehernya pendek dan bagian punggung meninggi. Warna bulu kambing kacang bervariasi, warna tunggal hitam, merah, coklat atau ada pula yang belang hitam dan putih.
 

Kambing Peranakan Etawa

Pada dasarnya kambing peranakan etawa yaitu penghasil susu. Namun dapat pula digunakan sebagai penghasil daging, terlebih kambing yang sudah melewati masa subur. Ciri-ciri kambing peranakan etawa yaitu telinga menggantung dan agak kaku, panjangnya 15-30 cm. Warna bulu bervariasi antara coklat dan hitam, bulunya tebal dan agak panjang di pundak dan di bawah leher untuk yang jantan. Untuk kambing betina bulu bagian bawah ekornya yang agak panjang.

 

Pemilihan Bibit

Sama seperti berternak yang lainnya, pemilihan bibit sangat penting. karena akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan. Untuk penggemukan sebaiknya memilih bibit kambing sebagai berikut:
Pilihlah kambing yang berumur 8-12 bulan
Badan berukuran normal, bulu bersih dan mengkilap, garis pinggang dan punggung lurus.
Sehat, tidak ada cacat, dan tidak buta
Mata tajam, hidung dan anus bersih

Pelaksanaan Pemeliharaan Kambing

Kandang Kambing

Kandang kambing pada umumnya dibuat berbentuk panggung alias mempunyai kolong. Kolong kandang kambing berfungsi sebagai tampungan kotoran kambing. Dan juga ini menghindarkan kontak langsung kambing dengan tanah yang becek yang bisa saja menyebabkan penyakit. Lantai kandang ditinggikan skitar 0,5-2 meter. Tempat menyimpan pakan bisa ditempel di dinding dan letaknya agak tinggi atau minimal sebahu kambing. Karena kambing biasa memakan daun-daun perdu.

Ukuran Kandang

Membuat kandang kambing, ukurannya harus disesuaikan dengan jumlah dan umur kambing. Secara lengkap ukuran kandang kambing sebagai berikut:
  • Anak kambing: 1 x 1,2 m per 2 ekor (anak kambing yang sudah disapih.
  • Jantan dewasa: 1,2 x 1,2 m per ekor.
  • Betina dewasa: 1 x 1,2 m per ekor.
  • Induk dan anak kambing 1,5 x 1,5 m (cukup untuk induk + 2 anak kambing)
Di bawah kandang, dasarnya digali sedalam 20 cm bagian pinggirnya dan di bagian tengahnya digali sedalam 30-50 cm. Dan buatkan pula saluran untuk kotoran yang menuju ke penampungan kotoran. Sehingga kotoran kambing dapat dimanfaatkan untuk yang lain, misal pupuk kandang atau biogas.

Pakan

Pakan utama kambing yaitu tumbuhan hijau seperti rumput, daun-daunan hijau, dan legum (daun lemtoro, turi dan lain-lain). Untuk legume dan daun-daunan hijau sebaiknya dijemur terlebih dahulu di bawah terik matahari sekitar 2-3 jam. Ini dimaksudkan agar racun yang ada di daun dapat hilang.
Untuk pakan tambahannya, berikanlah pakan padat atau yang biasa disebut konsentrat. Yang umum digunakan yaitu ampas tahu, bekatul dan ketela pohon (dicacah terlebih dahulu). Setiap ekornya kira-kira membutuhkan 3 kg konsentrat per hari dengan komposisi 40% ampas tahu, 40% bekatul dan 20% ketela pohon.
Pemberian konsentrat sebaiknya tidak bersamaan dengan pakan tumbuhan hijau. Karena adanya perbedaan kandungan nutrisi dan daya cerna. Pemberian pakan sehari dua kali, yaitu pagi sekitar pukul 08.00 dan sore pukul 15.00. Berikanlah pakan utama yaitu tumbuhan hijau. Kemudian ketika kambing sudah banyak mengkonsumsi tumbuhan hijau dan terlihat belum kenyang, maka berikanlah konsentrat.

Reproduksi Kambing

Apabila kita dapat mengelolanya dengan baik, maka kambing dapat melahirkan setiap 7 bulan sekali. Setelah satu bulan melahirkan, maka kambing dapat dikawinkan kembali. Anak kambing disapih pada usia 3-4 bulan. Kambing sudah dikatakan dewasa ketika mencapai usia 8-10 bulan. Siklus birahi kambing terjadi selama 17-21 hari. Lama birahi kambing yaitu 24-40 jam. Jadi ketika kambing mulai birahi, maka segera dikawinkan, paling telat esok harinya. Masa kehamilan kambing sekitar 5 bulan.

 

 


 

 

 



Ternak Love Bird

Pada tahun 2013 yang lalu burung cinta ini sempat mengalami penurunan harga, sehingga membuat kecemasan bagi peternak maupun orang yang hobby mengoleksi burung. Namun di tahun ini, harganya sudah mulai pulih kembali karena memang burung ini memiliki keistimewan yang sulit untuk ditandangi jenis burung-burung lain.
Oke, mari kita langsung ulas langkah-langkah pelihara atau ternak lovebird si burung cinta

1. Persiapan kandang atau sangkar

Persiapkan perlengkapan untuk kandang lovebird menggunakan kawat ram atau jenis sangkar besi dengan ukuran PxLxT 50x50x50 cm yang bisa digunakan untuk sepasang lovebird. Selain itu persiapkan pula tempat untuk bertelur dengan memakai kotak kayu dengan ukuran PxLxT 25x20x25 cm dan jangan lupa pasang tempat tenggeran burung.

2. Pemilihan Bibit Lovebird

 

Di Indonesia terdapat berbagai macam jenis lovebird mulai dari lovebird mawar, fisher lovebird, dan lovebird leher kuning. Dari jenis-jenis lovebird yang kami sebutkan tersebut, semuanya memiliki sifat not sexually dimorphic yang artinya antara si jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama atau bisa dikatakan kembar identik. Dilihat secara fisik memang burung lovebird cukup susah untuk dibedakan, diperlukan pengalaman serta teknik khusus.
Kadang kala peternak tertipu dengan sepasang lovebird yang kelihatannya kawin namun ternyata kedua burung tersebut mempunyai jenis kelamin yang sama. Cara membedakan kelaminnya yaitu memasangkan sepasang lovebird dalam satu sangkar, jika dalam 2 minggu setelah masa kawin tidak menghasilkan telur maka jenis lovebird yang dipasangkan tadi bisa dibilang berkelamin jantan. Namun jika dalam 2 minggu lovebird bertelur lebih dari 6 butir bisa diindikasikan jenis lovebird tersebut betina semua. Pada umumnya peternak membedakan jenis kelamin jantan dan betina burung lovebird dengan cara meraba tulang belakangnya. Jika kedua jarak tulang supitnya renggang dan terasa lentur, maka diprediksi burung tersebut berkelamin betina. Sedangkan untuk jenis kelamin jantan tulang supit nya sempit dan terasa agak keras. Namun cara di atas belum tentu benar 100%, cara yang paling tepat dan benar adalah melalui tes darah, namun cara ini dibutuhkan biaya yang tidak sedikit

 3. Usia Produksi Lovebird

Usia ideal lovebird mulai bertelur yaitu pada usia 1 tahun. Meskipun bisa bertelur pada usia 8 bulan namun hasilnya kurang bagus dan sering terjadi kegagalan penetasan karena lovebird belum siap untuk bereproduksi.

4. Masa Perjodohan

Bagi Anda yang ingin memulai beternak lovebird perlu memperhatikan beberapa hal dalam masa perjodohan. Burung ini memiliki perilaku yang unik, hanya mau kawin pada satu pasangannya hingga ajal menjemput. Kalau manusia ibarat film romeo dan juliet. Maka perlu sebuah penanganan khusus agar kita bisa tepat dalam memilihkan pasangan hidup si burung cinta ini.
Cara penjodohan lovebird dengan mendekatkan kedua sangkarnya, masing-masing berda pada sangkar yang berbeda. Apabila kedua burung ini berdekatan selama 3 – 7 hari, bisa dipastikan sepasang lovebird tersebut berjodoh. Proses perjodohan akan berjalan lebih cepat jika lovebird memasuki masa birahi.
Ciri-ciri lovebird masuk masa birahi apabila ditandai dengan kicauan burung yang semakin nyaring, untuk pejantan terlihat begitu agresif  dengan merunduk sambil membuka sayapnya dengan posisi ekor yang gerak naik turun. Apabila kedua pasangan sejoli ini sudah berjodoh, sebaiknya segera disatukan dalam satu sangkar penakaran.
Namun jika sudah disatukan, namun kedua burung saling bekejaran maka bisa dipastikan burung btersebut tidak cocok. Cobalah lakukan penjodohan ulang dengan lovebird yang lain. Atau jika Anda memiliki banyak lovebird atau paling tidak 5 pasangan, bisa dijadikan dalam satu kandang besar supaya bisa menemukan sendiri jodohnya. Jenis burung lovebird tidak mengenal istilah poligami atau poliandri seperti jenis burung lain. Biasanya kalau sepasang lovebird sudah berjodoh maka langsung masuk ke glodok untuk segera kawin dan bertelur. Jika demikian, Anda pun tinggal memindahkan ke lokasi penangkaran.

5. Telur dan Pengeraman

Pasang glodok pada kandang sebagai sarang untuk tempat bertelur lovebird. Jangan lupa bersiapkan juga alas pengeraman pada dasar glodok. Pada habitat aslinya lovebird membuat sarang dari bahan ranting pohon kecil, tangkai daun dan lainnya. Oleh karenanya buat alas kandang senyaman mungkin untuk lovebird dengan memberikan tangkai daun, ranting-ranting p0hon kecil, klobot (kulit jagung kering).
Pada umumnya sekali beranak lovebird bisa menghasilkan 4-6 butir telur. Anda tidak perlu khawatir apabila indukan tidak segera mengeram, karena biasanya lovebird akan segera mengerami ketika telur yang ketiga sudah keluar. Pada masa pengeraman, indukan betina biasanya sesekali keluar dari glodok untuk mencari makan, atau hanya sekadar merentangkan sayap.

6. Penetasan Telur

Masa pengeraman telur lovebird hingga menetas memerlukan waktu sekitar 21-23 hari. Ada sesuatu yang menarik pada masa penetasan, lovebird bisa membutuhkan waktu penetasan hingga 24 jam. Anda tidak perlu cemas, hal ini karena anak lovebird membutuhkan penyesuaian dengan lingkungan baru. Kami sarankan, Anda tidak perlu intervensi lovebird pada masa penetasan karena bisa menyebabkan anak lovebird tumbuh secara tidak normal. Biasanya pada masa pertama tidak semua telur lovebird bisa menetas semua. Hal ini wajar dan alami, Anda tidak perlu merisaukannya. Masa-masa produktif lovebird terjadi setelah masa telur yang kedua dan selanjutnya,
Terjadinya kemandulan pada telur lovebird terjadi karena indukan terlalu muda, kondisi kandang yang tidak bersih serta nutrisinya kurang dan gizi buruk. Apabila kemandulan berlangsung terus-menerus, maka Anda patut curiga. Periksa cangkang telur lovebird yag tidak menetas kemudian lihatlah perkembangan embrio telur tersebut. Apabila di dalam telur lovebird masih ada embrio namun setengah jadi, bisa diinkasikan terjadi kesalahan pada masa pengeraman telurnya atau bisa saja telurnya keluar sarang yang akhirnya telur tidak dierami induknya.

7. Pakan anak burung lovebird

Supaya produktifitas indukan lovebird meningkat, sebaiknya anak lovebird disapih (dipisah dari indukan) pada umur 10-14 hari. Hal ini juga memiliki keuntungan tersendiri karena anak lovebird bisa menjadi makin jinak yang akan meningkatkan nilai jual. Anda bisa meletakkan anak lovebird pada sebuah kotak dengan alas kain yang diterangi dengam lampu 5 watt untuk menjaga kehangatan anak lovebird.
Untuk pakan anak lovebird, Anda bisa memberikan bubur bayi instan yang tersedia di pasaran. Cara pemberiannya dengan mencampurkan menggunakan air hangat. Anak lovebird yang masih bayi menggunakan campuran pakan yang tidak terlalu kental, dengan bertambahnya umur sebaiknya tingkat kekentalan makanan ditambah. Anda bisa menggunakan jarum suntik untuk meloloh. Lakukan pemberian pakan 4 jam sekali secara teratur.

Ternak Kenari Yang Baik dan Benar

Burung kenari atau secara ilmiah bernama Serinus Canaria pertama kali ditemukan pada abad ke 15 oleh seorang pelaut perancis. Nama kenari sendiri bukan berasal dari nama buah kenari melainkan berdasarkan habitat asal burung ini yaitu pulau Canary. Yang secara geologis terletak pada barat laut pesisir afrika. Burung kenari sendiri diperkirakan masuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Karena keelokan bulu dan suara burung ini, membuat beberapa penikmat burung mulai membudidayakanya. Alasan utamanya karena burung kenari memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan stabil di pasaran. Namun tidak sedikit yang gagal dalam beternak Burung Kenari, hal ini disebabkan minimnya pengalaman si pembudidaya. Untuk beternak Kenari dengan baik dan benar sebaiknya anda menyimak beberapa hal berikut ini.

Kenali Jenis Kenari Sebelum Membudidayakan

Kenari secara Umum Dibagi menjadi beberapa jenis yaitu YS, F1, F2, F3, AF, AFS, Lokal, Lokal Super.
  • Kenari YS atau YorkShire, Yorkshire merupakan kenari import yang cukup umum dijadikan indukan oleh para breeder di nusantara. Alasanya karena tubuhnya yang besar, dan tinggi sehingga cocok sekali sebagai indukan.
  • Holland sama seperti YS Holland juga termasuk import, dari namanya sendiri burung kenari ini berasal dari belanda. Secara umum cirinya mirip kenari lokal namun yg membedakanya adalah cincin yang ada pada kakinya.
  • F1 pesilangan YS dan kenari lokal
  • F2 Persilangan YS dan Kenari F1
  • F3 Persilangan YS dan Kenari F2
  • AF Persilangan kenari lokal dan Kenari F1
  • AFS Pesilangan Kenari F1 dan Kenari F1
  • Lokal Super Persilangan AF dan Kenari Lokal
Untuk lebih lengkapnya anda dapat bertanya pada peternak Kenari senior di tempat anda. Karena untuk membedakan Kenari kualitas bagus dan biasa cukup sulit bagi orang awam.

Cara Perawatan Burung Kenari

Yang paling penting dalam beternak Kenari adalah mengetahui cara perawatan yang tepat. Karena memelihara burung Kenari mirip seperti ketika anda merawat anak sendiri. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan kualitas Kenari dibutuhkan nutrisi dan vitamin yang tepat. Beri makan burung Kenari dengan Canary Seed (Terdiri dari berbagai macam bijian) pakan ini banyak dijual dipasar. Untuk menambah nutrisi dapat anda silang dengan sayur dan kroto.Untuk Kenari yang mulai bertelur vitamin yang umum dipakai peternak burung adalah ferti-vit fungsinya agar telur tidak kosong atau tidak menghasilkan anakan. Berikutnya adalah pemilihan letak kandang, usahakan berada pada tempat sunyi dan bebas dari serangga. Hal ini untuk menghindari stres pada burung ketika proses perkawinan. 

Cara Menjodohkan Burung Kenari

 

Proses perjodohan Kenari cukup susah bagi pembudidaya pemula. Yang perlu diperhatikan adalah usia burung Kenari sudah cukup. 6 bulan untuk kenari betina dan 8 bulan untuk jantan. Beda lagi jika untuk kenari Yorkshire yang butuh waktu 1 tahun. Jangan langsung taruh kenari pada satu sangkar namun beda sangkar yang didekatkan pada pagi hari. Biasanya Kenari yang cocok antara jantan dan betina adalah ketika sudah saling memanggil (berkicau bergantian antara jantan dan betina). Kalau sudah begitu sore harinya taruh pada satu kandang yang sudah ditaruh serabut. Tanda indukan akan bertelur adalah ketika kenari jantan mulai membuat sarang. Proses bertelur biasanya terjadi pada hari ke 6-9 setelah perjodohan. Pisah induk jantan dari betina setelah betina bertelur antara 2-3 butir. Untuk menghindari anakan mati terinjak Si Jantan. Telur – telur ini menetas pada hari ke 14. Pada saat pengeraman usahakan suhu sekitar kandang hangat. Hal ini dapat dibantu dengan menambahkan lampu. Anakan usia 20an hari sudah siap di letakkan pada kandang yang berbeda. Dan Indukan dapat diternakkan lagi.